Bukan pakai kunyit atau jeruk, ini cara bikin minuman kolagen segar yang ampuh hempaskan kerutan

Bukan pakai kunyit atau jeruk, ini cara bikin minuman kolagen segar yang ampuh hempaskan kerutan

Brilio.net - Belakangan ini, minuman kolagen semakin populer di kalangan pencinta skincare dan gaya hidup sehat. Banyak orang percaya bahwa mengonsumsi kolagen dari dalam dapat memberikan hasil yang lebih optimal untuk kulit, dibanding hanya mengandalkan skincare topikal. Tren ini makin diperkuat oleh berbagai testimoni dan ulasan dari publik figur yang rutin minum kolagen dan mengklaim kulit mereka menjadi lebih kencang, cerah, dan sehat.

Kolagen sendiri adalah protein penting yang secara alami ada dalam tubuh dan berperan besar dalam menjaga elastisitas serta kelembapan kulit. Namun seiring bertambahnya usia, produksi kolagen alami dalam tubuh mulai menurun, biasanya dimulai sejak usia pertengahan 20-an. Penurunan inilah yang memicu munculnya tanda-tanda penuaan dini seperti kerutan, garis halus, dan kulit mulai kendur.

Karena alasan tersebut, tak heran jika banyak orang kini memilih untuk mengonsumsi minuman kolagen sebagai salah satu solusi penuaan kulit. Bahkan tidak sedikit juga yang kemudian membuat minumam kolagen sendiri di rumah dari bahan-bahan alami, seperti kunyit dan jeruk. Kedua bahan dapur ini mengandung vitamin C tinggi yang baik untuk kulit.

Namun sayangnya, minuman kolagen dari dua bahan dapur ini memberikan sensasi asam dan sedikit getir. Jika kamu kurang suka dengan rasanya, ada bahan lain yang bisa dipakai sebagai alternatif, seperti kayu secang, jahe, rumput laut, dan chia seed.

Manfaat kayu secang, jahe, rumput laut, dan chia seed.

cara bikin minuman kolagen segar © TikTok

foto: TikTok/@ibubugar.id

Campuran kayu secang, jahe, rumput laut, dan chia seed bisa menjadi minuman kolagen alami yang ampuh untuk membantu menghilangkan kerutan berkat kombinasi zat aktif di dalamnya. Kayu secang kaya akan antioksidan seperti brazilin, membantu melawan radikal bebas penyebab penuaan dini dan menjaga elastisitas kulit. Jahe memiliki sifat anti-inflamasi dan membantu melancarkan sirkulasi darah, sehingga nutrisi dan oksigen dapat lebih maksimal terserap oleh sel-sel kulit.

Sementara itu, rumput laut mengandung senyawa seperti kolagen alami, vitamin C, dan asam amino yang penting dalam merangsang produksi kolagen tubuh. Sedangkan chia seed adalah sumber omega-3, serat, dan protein yang berperan penting dalam menjaga kelembapan kulit serta mempercepat regenerasi sel.

Jika dikombinasikan, keempat bahan ini tak hanya memberikan efek mencerahkan dan mengencangkan kulit dari dalam, tetapi juga membantu mengurangi munculnya garis halus dan menjaga kulit tetap kenyal secara alami. Rasanya yang cenderung segar cocok dijadikan sebagai minuman hangat atau bahkan camilan sehat.

Untuk cara membuatnya lebih lanjut, simak tutorialnya yang telah briliobeauty.net rangkum dari TikTok @ibubugar.id pada Rabu (16/7).

Bahan-bahan:

cara bikin minuman kolagen segar © TikTok

foto: TikTok/@ibubugar.id

- Kayu secang
- Jahe
- Rumput laut
- Chia seed

Cara membuat minuman kolagen segar.

cara bikin minuman kolagen segar © TikTok

foto: TikTok/@ibubugar.id


1. Pertama-tama, seduh kayu secang dan jahe yang sudah dibersihkan dengan air panas. Biarkan sampai airnya berubah warna dan jadi lebih hangat.
2. Dalam mangkuk, masukkan rumput laut dan chia seed.
3. Lalu jika seduhan kayu secang dan jahe tadi sudah mulai hangat, barulah kemudian tuang ke dalam mangkuk berisi rumput laut.
4. Aduk-aduk sampai rata dan kamu bisa menambahkan madu jika sudah. Dengan begitu, minuman ini siap dikonsumsi.

FAQ Minuman kolagen: fakta dan manfaat yang jarang diketahui banyak orang.

Meski tren minuman kolagen semakin menjamur, masih banyak fakta tersembunyi yang belum diketahui orang awam. Sebagian besar hanya fokus pada manfaatnya untuk kulit, tanpa benar-benar memahami bagaimana kolagen bekerja dalam tubuh, jenis-jenisnya, hingga cara mengonsumsinya agar hasilnya efektif. Di balik popularitasnya, ada sejumlah pertanyaan mendetail yang sering diajukan namun jarang dibahas dalam artikel umum. Berikut lima FAQ penting yang bisa memberi wawasan lebih dalam soal minuman kolagen:

1. Apakah semua jenis kolagen dalam minuman bekerja efektif untuk kulit?

Tidak semua jenis kolagen memiliki fungsi yang sama. Kolagen terdiri dari beberapa tipe, dan yang paling relevan untuk kesehatan kulit adalah tipe I dan III. Banyak minuman kolagen di pasaran menggunakan kolagen tipe I dari ikan (marine collagen) karena struktur peptidanya paling mirip dengan kolagen manusia dan lebih mudah diserap tubuh. Jadi, penting untuk memeriksa jenis kolagen dalam produk agar hasilnya sesuai harapan.

2. Benarkah kolagen harus dikonsumsi bersama vitamin C agar terserap optimal?

Vitamin C berperan sebagai kofaktor penting dalam proses sintesis kolagen. Tanpa vitamin C, tubuh tidak dapat membentuk struktur kolagen dengan sempurna. Karena itu, banyak produk minuman kolagen yang juga ditambahkan vitamin C atau disarankan untuk diminum bersamaan dengan makanan/minuman yang mengandung vitamin C, seperti jeruk atau kiwi, untuk meningkatkan efektivitas penyerapannya.

3. Apakah hasil konsumsi minuman kolagen bisa terlihat dalam waktu singkat?

Hasil dari konsumsi kolagen tidak bisa instan. Umumnya, perubahan mulai terlihat setelah 4–12 minggu konsumsi rutin, tergantung kondisi kulit dan metabolisme tubuh masing-masing. Kolagen perlu waktu untuk memperbaiki jaringan kulit dari dalam, jadi konsistensi dan kesabaran sangat diperlukan dalam mengonsumsinya.

4. Apakah kolagen hanya bermanfaat untuk kulit?

Selain untuk kulit, kolagen juga bermanfaat bagi sendi, otot, tulang, dan bahkan sistem pencernaan. Kolagen membantu menjaga elastisitas jaringan ikat, meningkatkan kekuatan tulang, serta memperbaiki lapisan usus. Jadi, efek positifnya bersifat menyeluruh bagi kesehatan tubuh, bukan hanya kecantikan.

5. Apakah kolagen masih efektif dikonsumsi di usia di atas 40 tahun?

Sangat efektif, justru pada usia di atas 40 tahun tubuh mulai mengalami penurunan produksi kolagen yang signifikan. Mengonsumsi kolagen di usia ini bisa membantu memperlambat kerusakan jaringan, menjaga kekencangan kulit, serta mencegah sendi kaku dan tulang rapuh.

(brl/lut)

tags

STORIES