Bingung mau buang wadah skincare ke mana? Wanita ini punya triknya biar jadi dekorasi rumah estetik

Brilio.net - Merawat kulit wajah dengan rangkaian produk skincare telah menjadi rutinitas penting bagi banyak perempuan. Produk-produk ini biasanya digunakan secara konsisten, baik saat pagi hari maupun sebelum tidur di malam hari.

Manfaat skincare dipercaya mampu meningkatkan kesehatan dan kecantikan kulit, seperti membantu mengatasi jerawat, menghilangkan komedo, mencerahkan kulit, hingga menjaga tampilan tetap awet muda.

Bukan hanya satu produk, sebagian besar perempuan menggunakan berbagai jenis skincare mulai dari serum, toner, hingga pelembap. Seiring waktu, produk-produk tersebut akan habis dan meninggalkan kemasan kosong. Banyak di antaranya yang dibiarkan menumpuk di atas meja rias.

Ketika meja mulai penuh, sebagian orang mungkin memilih untuk langsung membuangnya. Padahal, membuang kemasan skincare sembarangan bisa berdampak buruk bagi lingkungan, apalagi jika botolnya terbuat dari kaca tebal yang sulit terurai secara alami.

"Wadah bekas skincare gamau dibuang tapi gatau mau buat apa? Mending cobain diy kali ini," keterangan dalam video.

Nah agar lebih ramah lingkungan, kamu bisa lho mendaur ulang botol skincare menjadi barang-barang estetik. Sudah pasti barang estetik ini punya manfaat bagi kamu. Seperti yang dilakukan oleh wanita bernama Adelani.

Lewat unggahan video di akun TikTok @adelani.31, ia membagikan penampakan wadah skincare yang menumpuk dalam satu wadah. Tampak dalam video yang berdurasi beberapa menit itu ada botol serum dan pelembap.

"Wadah bekas skincare nggak pernah dibuang tapi malah disimpan. Karena sayang aja gitu botolnya cantik dan mana tau kepakai," ujar Adel.

Melihat botol skincare dengan warna yang unik, membuat Adel berpikiran mengolahnya menjadi tempat lilin. Nah, cara membuat lilin dengan memanfaatkan wadah skincare ini cukup mudah, antara lain:

foto: TikTok/@Adelani.31

1. Bersihkan wadah pelembap dari sticekernya terlebih dahulu. Kemudian siapkan tiga hingga empat lilin.
2. Serut semua lilin. Masukkan ke dalam mangkuk berbahan stainless steel.
3. Panaskan lilin menggunakan teknik double boiler.
4. Jika sudah cair masukkan ke dalam botol skincare yang sudah bersih
5. Masukan sumbu lilin
6. Tunggu hingga lilin mengeras
7. Dengan begitu lilin siap untuk kamu gunakan. Nah, agar lilin tidak mudah kotor, setelah menggunakan jangan lupa ditutup dengan tutup bawaan botol skincare.

Unggahan video daur ulang botol skincare ini mendapatkan berbagai komentar dari warganet.

"Bakal panas gak wadahnya?" Tanya akun @Everlasting Friend.

" Engga kak," jawab Adelani.

"telat mba dh aku buangin ke rongsokan," komentar akun @aya D bumi.

"coba pas lelehin lilinnya pake parfum atw apa wewangian kak biar bisa jdi aromateraphy wkwk...," imbuh akun @black.

"emng ga meleleh ?" Tanya salah satu akun.

"Alhamdulillah aman," jawab Adelani.

FAQ Seputar Limbah Kosmetik dan Skincare

1. Apakah kemasan skincare bisa didaur ulang?

Ya, sebagian besar kemasan skincare seperti botol kaca, plastik PET, dan tube bisa didaur ulang, tetapi perlu dibersihkan terlebih dahulu sebelum diserahkan ke tempat daur ulang.

2. Mengapa limbah skincare dianggap berbahaya bagi lingkungan?

Banyak kemasan skincare mengandung bahan yang sulit terurai seperti kaca tebal dan plastik multilayer, yang dapat mencemari tanah dan air jika tidak dikelola dengan benar.

3. Apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi limbah kosmetik?

Menggunakan produk dalam kemasan isi ulang (refill), memilih brand dengan sistem daur ulang, dan mendaur ulang sendiri kemasan kosong merupakan langkah yang bisa membantu mengurangi limbah.

4. Apakah ada brand kosmetik yang menerima kemasan kosong untuk didaur ulang?

Beberapa brand seperti The Body Shop, Kiehl’s, dan Lush memiliki program pengembalian kemasan kosong yang akan didaur ulang atau digunakan kembali.

5. Bagaimana cara aman membuang produk skincare yang sudah kedaluwarsa?

Produk kedaluwarsa sebaiknya dipisahkan dari limbah rumah tangga biasa. Kosongkan isinya, bilas kemasannya, lalu buang sesuai kategori sampah—organik untuk isi dan anorganik untuk kemasan.