Asal campur intai kerusakan kulit, 9 kandungan skincare ini ternyata nggak boleh dipakai bersamaan

Asal campur intai kerusakan kulit, 9 kandungan skincare ini ternyata nggak boleh dipakai bersamaan

Brilio.net - Punya wajah cerah, bersih, dan sehat menjadi dambaan bagi banyak orang. Tak hanya wanita yang ingin wajahnya jadi glowing, namun para kaum adam juga punya impian kulit yang sehat. Tak heran jika kini banyak yang memerhatikan perawatan kulitnya. Berbagai perawatan kulit dengan berbagai macam metode kini sudah banyak dijumpai. Namun kini yang masih menjadi favorit adalah penggunaan produk skincare.

Penggunaan produk skincare memang lebih simpel dan fleksibel, jika dibandingkan dengan treatment di klinik kecantikan. Tak hanya itu, penggunaan produk skincare juga mempunyai manfaat ampuh menjaga kecantikan kulit. Bahkan dalam waktu beberapa bulan penggunaan skincare, kamu sudah bisa mendapatkan hasil yang diinginkan.

Semua manfaat tersebut bisa kamu dapatkan lantaran adanya berbagai bahan kandungan aktif di dalam skincare. Terkadang, agar mendapatkan manfaat yang lebih manjur sejumlah orang mencampurkan bahan skincare dalam sekali penggunaan. Hal ini memang sah-sah saja dilakukan.

kandungan skincare ini ternyata nggak boleh dipakai bersamaan berbagai sumber

foto: freepik.com

Namun sebelum mencampurkan bahan-bahan skincare, lebih baiknya kamu mengetahui kandungan apa saja yang bisa dikombinasikan. Pasalnya tidak semua kandungan skincare bisa asal kamu campurkan. Di sisi lain, hal ini dilakukan agar kulit wajah terhindar dari iritasi, alergi, dan masalah kulit lain seperti wajah berminyak atau jerawat.

Bagi kamu yang penasaran, berikut ini sembilan bahan kandungan yang tidak bisa dicampurkan satu sama lain, sebagaimana briliobeauty.net rangkum dari berbagai sumber, Senin (4/1).

1. Retinol dengan benzoil peroksida atau AHA/BHA.

Retinol adalah salah satu bahan aktif yang umum ditemukan dalam produk skincare. Retinol merupakan bentuk turunan dari vitamin A dan termasuk dalam keluarga retinoid. Retinol memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan kulit dan sering digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kulit, termasuk tanda-tanda penuaan dan jerawat.

Kandungan retinol bisa membuat kulit iritasi, jika kamu mencampurkannya dengan benzoil peroksida atau AHA/BHA. Seperti dilansir dari Vogue, pencampuran retinol bisa membuatnya tidak efektif. Sehingga membuat kulit jadi iritasi karena wajah kering.

Sebagai solusinya kamu bisa mencampurkan retinol dengan niacinamide dan ceramide. Mencampurkan retinol dengan ceramide bisa memperkuat skin barrier.

2. Vitamin C dengan AHA/BHA dan pembersih pH tinggi.

Kandungan vitamin C dalam skincare juga dikenal sebagai asam L-askorbat. Kandungan tersebut bekerja lebih baik dengan meningkatkan pH rendah. Nah, menggunakan pembersih dengan pH tinggi sebelum serum vitamin C dapat mengurangi efek menghidrasi dan mencerahkan. Tak hanya itu, menggabungkan vitamin C dengan AHA/BHA juga bisa menyebabkan kulit iritasi. Hal tersebut dikarenakan efek pH rendah dari kedua bahan kandungan tersebut.

Sebagai solusinya kamu bisa mencampurkan dengan vitamin E dan asam ferulic. Gabungan kedua bahan tersebut mampu meningkatkan perlindungan terhadap kerusakan akibat sinar matahari.

kandungan skincare ini ternyata nggak boleh dipakai bersamaan berbagai sumber

foto: freepik.com

3. AHA/BHA dengan vitamin C.

Kandungan AHA/BHA memang bisa merawat kulit berjerawat dan peradangan. Nah, penggunaan AHA/BHA dengan vitamin C atau retinoid bisa menyebabkan kulit jadi iritasi. Hal ini karena terjadinya peningkatan pergantian sel dan memberikan efek pengelupasan berlebih pada kulit. Sebagai solusinya kamu bisa mencampurkan AHA/BHA dengan ceramide. Gabungan antara dua kandungan tersebut mampu meningkatkan sensitivitas terhadap sinar UV dan membuat kulit tampak sehat.

4. Benzoil peroksida dengan vitamin C atau retinol.

Seperti diketahui, kandungan benzoil peroksida masih satu jenis dengan BHA yang berguna untuk mengatasi jerawat. Walaupun benzoil peroksida bisa menghilangkan bakteri penyebab jerawat, menggabungkannya dengan vitamin C dan retinoid justru akan menghilangkan kemampuan tersebut. Sebagai gantinya kamu bisa menggunakan benzoil peroksida dengan pelembap. Kombinasi bahan ini mampu menguatkan skin barrier.

5. Niacinamide dengan AHA/BHA atau vitamin C.

Niacinamide juga dikenal sebagai vitamin B3 atau nicotinamide adalah bahan aktif yang sering digunakan dalam produk skincare. Bahan ini adalah bentuk larut air dari vitamin B3 yang memiliki sejumlah manfaat, seperti mengurangi kemerahan, menjaga kekencangan kulit, dan mengurangi minyak berlebih.

Selain itu, penggunaan niacinamide dalam perawatan kulit sehari-hari bergantung pada pada tingkat pH netral. Akibat dari hal tersebut, penggabungan bahan-bahan dengan pH rendah seperti AHA/BHA dan asam L-askorbat bisa mengurangi kemampuan dari niacinamide.

Sebagai alternatifnya, kamu bisa menggunakan niacinamide dengan retinol, asam hialuronat, dan ceramide. Niacinamide yang memiliki sifat menghidrasi dan mengencangkan lebih ampuh saat digabungkan dengan asam hialuronat dan ceramide.

6. SPF dengan produk makeup.

Bahan kandungan berikutnya yang tidak disarankan untuk digabung adalah SPF dengan base makeup. Hal ini berkaitan dengan kinerja sunscreen yang membentuk lapisan tipis pada kulit. Menggabungkan SPF dengan base makeup seperti foundation bisa membentuk lapisan homogen. Sehingga bisa mengganggu kinerja sunscreen untuk menjaga kulit dari paparan sinar matahari. Oleh karena itu, kamu disarankan untuk menggunakannya secara terpisah.

kandungan skincare ini ternyata nggak boleh dipakai bersamaan berbagai sumber

foto: freepik.com

7. Retinol dengan vitamin C.

Seperti diketahui retinol merupakan vitamin A yang digunakan untuk merangsang kolagen, mengurangi kerutan, memperbaiki kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari, dan mengatasi jerawat. Sedangkan kandungan vitamin C dalam skincare menjadi bahan aktif yang di dalamnya terdapat ascorbyl palmitate.

Nah, dilansir dari everydayhealth.com, Senin (4/1), vitamin C merupakan bahan yang sulit untuk diformulasikan karena efektif dalam lingkungan pH asam. Sedangkan retinol bekerja pada pH yang lebih tinggi. Jika kedua bahan tersebut digunakan secara bersamaan, kamu tidak bisa mendapatkan manfaat vitamin C dan retinol yang maksimal. Jika ingin menggunakan retinol dan vitamin C, aplikasikan pada waktu yang berbeda. Gunakan retinol pada malam dan vitamin C di siang hari.

8. Retinoid dengan salicylic acid

Munculnya tanda penuaan di wajah mungkin membuat kamu ingin menghilangkannya. Salah satu cara agar wajah bebas dari tanda penuaan adalah memakai skincare dengan kandungan retinoid. Selain tanda penuaan yang jadi masalah, jerawat di wajah juga bisa mengganggu. Tak heran jika kamu disarankan memakai skincare dengan kandungan asam salisiat (salicylic acid).

Namun mengkombinasikan retinoid dan salicylic acid bisa membuat kulit jadi kering. Bahkan jika tidak berhati-hati mungkin bisa bikin wajah iritasi. Bagi kamu yang ingin menggunakan retinoid dan salicylic acid, disarankan menggunakan di waktu yang berbeda. Gunakan salicylic acid di pagi hari. Kemudian retinoid di malam hari.

9. Pembersih berbahan dasar sabun dan vitamin C.

Skincare dengan kandungan vitamin C memang dirancang sebagai produk yang diaplikasikan di pagi hari. Namun membersihkan wajah di pagi hari juga penting. Seperti diketahui, bahan vitamin C paling manjur jika diformulasikan dengan pH rendah. Tetapi menggunakan pembersih berbahan dasar sabun dengan pH tinggi bisa menurunkan kinerja vitamin C.

Sebagai jalan alternatifnya kamu menggantinya dengan pembersih wajah berbasis gel. Pasalnya pembersih wajah dengan basis gel punya tekstur lembut, sehingga tidak menghilangkan kelembapan alami kulit.

(brl/jad)

tags

STORIES