Pengantin ini request makeup Paes Ageng meski berhijab, transformasinya manglingi bak putri keraton

Pengantin ini request makeup Paes Ageng meski berhijab, transformasinya manglingi bak putri keraton

Brilio.net - Setiap daerah di Indonesia memiliki kekayaan budaya yang tercermin dalam berbagai aspek pernikahan, salah satunya adalah tata rias pengantin. Makeup adat bukan sekadar mempercantik, tetapi juga mengandung filosofi yang diwariskan secara turun-temurun. Dari ujung kepala hingga kaki, penampilan pengantin adat Indonesia dirancang untuk menggambarkan keanggunan, kehormatan, dan kekayaan tradisi lokal.

Salah satu gaya makeup yang memiliki karakter kuat adalah Paes Ageng, tata rias pengantin khas Yogyakarta. Tampilannya sangat khas dengan paes hitam mengilap yang membingkai dahi membentuk lekukan tajam, berpadu dengan sanggul besar dan hiasan kepala emas yang megah. Paes ageng Jogja ini kerap digunakan tanpa hijab, sehingga memperlihatkan detail sanggul dan aksesori secara utuh—menjadi simbol keluhuran dan kematangan seorang wanita yang siap memasuki gerbang rumah tangga.

 

Meski makeup modern kini banyak digemari, makeup adat seperti paes ageng tetap memiliki tempat tersendiri. Bahkan banyak yang kemudian memodifikasi paes ageng ini dengan tampilan yang lebih modern. Salah satunya adalah dengan hijab, seperti yang seorang pengantin dalam akun TikTok @khadijahazzahra_makeup

"Pengantinku pengen di-makeup kayak Mama Gigi dan Mama Ayu Dewi. Pengen pakai paes ageng tapi berhijab. Gimana hasilnya," ujar pengguna TikTok @khadijahazzahra_makeup dikutip briliobeauty.net pada Kamis (8/5).

Pengantin ini request makeup paes ageng meski berhijab © TikTok

foto: TikTok/@khadijahazzahra_makeup

Jika menilik wajahnya sebelum dirias, pengantin tersebut tampak polos tanpa riasan dengan kondisi kulit yang tampak natural. Beberapa area sedikit uneven dan tanpa aksen warna. Persiapan dimulai dengan penyemprotan setting spray tanpa alkohol sebagai dasar, yang membantu menenangkan kulit sekaligus memberikan kanvas lembap namun siap menerima riasan selanjutnya.

Pengantin ini request makeup paes ageng meski berhijab © TikTok

foto: TikTok/@khadijahazzahra_makeup

Proses makeup kemudian menghadirkan perubahan signifikan pada bentuk wajah melalui teknik complexion yang halus dan presisi. Foundation diaplikasikan secara merata. Contouring di bagian pipi dan hidung membentuk dimensi wajah yang lebih tegas namun tetap lembut. Alis dirapikan dan ditata dengan struktur yang kuat, menyesuaikan karakter paes ageng yang membutuhkan garis wajah jelas dan rapi.

Pengantin ini request makeup paes ageng meski berhijab © TikTok

foto: TikTok/@khadijahazzahra_makeup

Sorotan utama tentu datang dari paes berwarna hitam keemasan yang diaplikasikan di dahi, menciptakan kesan sakral dan klasik. Uniknya, paes kali ini disesuaikan untuk wanita berhijab, dengan desain yang mengikuti bentuk anak rambut palsu yang ditempel simetris. Mata dibuat tajam dengan eyeliner dramatis dan bulu mata tebal, sementara riasan mata bernuansa cokelat keemasan memberi kesan dalam dan mewah. Perona pipi pink coral dan lipstik nude matte melengkapi tampilan yang glamor namun tetap harmonis.

Aksesori seperti siger emas, rangkaian melati, dan kebaya putih berpayet menambah unsur tradisional yang kuat. Keindahan riasan ini tak hanya dari teknik makeup, tapi juga dari keselarasan antara adat dan adaptasi modern—membuktikan bahwa paes ageng bisa tampil megah meski mengenakan hijab, tanpa mengurangi esensi budaya Jawa yang sakral dan anggun.

Apakah makeup Paes Ageng bisa disesuaikan untuk pengantin berhijab?

Banyak yang mengira bahwa riasan Paes Ageng hanya cocok untuk pengantin tanpa hijab, mengingat tampilan khasnya yang menonjolkan garis rambut, paes hitam di dahi, serta sanggul besar yang menjadi ciri utama pengantin adat Jawa. Namun, dalam perkembangannya, makeup Paes Ageng kini bisa disesuaikan agar tetap anggun dan berkelas meski digunakan oleh pengantin yang berhijab.

Transformasi ini dilakukan oleh para makeup artist (MUA) profesional yang paham akan teknik paes tradisional dan kebutuhan personal pengantin berhijab. Untuk menciptakan paes yang terlihat otentik, biasanya MUA akan menggunakan inner hijab khusus berwarna hitam atau bahan kain headpiece yang dapat dijadikan kanvas paes. Di atas kain ini, bentuk paes akan digambar manual menggunakan cat wajah khusus yang aman di kulit, atau menggunakan paes tempel yang lebih praktis dan presisi.

Meski tidak memperlihatkan rambut dan sanggul asli, penampilan pengantin tetap bisa dimaksimalkan dengan menambahkan aksen seperti konde imitasi, kembang goyang, dan cundhuk mentul yang disematkan di bagian belakang jilbab. Hasil akhirnya tetap menawan dan manglingi, menunjukkan bahwa pengantin berhijab juga bisa tampil bak putri keraton tanpa meninggalkan prinsip berbusana syar’i.

Penyesuaian makeup Paes Ageng ini menunjukkan bahwa nilai-nilai budaya bisa tetap dijaga dan ditampilkan dengan indah, tanpa harus mengesampingkan keyakinan pribadi. Tak heran jika kini semakin banyak pengantin muslimah yang memilih paes sebagai bentuk penghormatan pada akar budaya mereka, sekaligus tampil memesona di hari istimewa.

 

(brl/far)

tags

STORIES