Retinol vs bakuchiol, mana yang lebih aman untuk pemula? Kenali perbedaan, manfaat, dan keamanannya

20 Mei 2025 13:40 WIB

Brilio.net - Dalam dunia perawatan kulit, retinol sudah lama dikenal sebagai bahan aktif andalan untuk melawan tanda-tanda penuaan. Namun, kehadiran bakuchiol—alternatif alami yang disebut-sebut lebih lembut untuk kulit—mulai mencuri perhatian. Lantas, mana yang lebih aman dan efektif untuk pemula? Apakah bakuchiol benar-benar bisa menggantikan posisi retinol?

Pertanyaan ini kerap muncul di kalangan beauty enthusiast yang baru ingin mulai menggunakan produk anti-aging. Mengingat kulit pemula cenderung lebih sensitif terhadap bahan aktif, penting untuk memahami karakteristik, manfaat, hingga potensi efek samping dari kedua bahan ini sebelum menjatuhkan pilihan.

Dihimpun briliobeauty.net dari berbagai sumber, Senin (19/5) berikut ulasan lengkap mengenai perbandingan antara retinol dan bakuchiol—mulai dari cara kerja, keamanan, efektivitas, hingga tips memilih produk yang cocok untuk pemula. Simak sampai akhir agar kamu tidak salah pilih produk skincare!

Retinol vs bakuchiol
© 2025 brilio.net/AI/Meta

Apa itu retinol?

Retinol adalah turunan dari vitamin A yang terbukti secara ilmiah mampu mempercepat regenerasi sel kulit, meningkatkan produksi kolagen, dan mengurangi garis halus serta kerutan. Retinol juga dikenal efektif dalam mengatasi jerawat dan memperbaiki tekstur kulit.

Namun, retinol punya sisi lain yang perlu diwaspadai, terutama bagi pemula. Bahan ini bisa menyebabkan iritasi, kemerahan, dan kulit kering jika tidak digunakan dengan benar. Oleh karena itu, pemakaian retinol perlu dilakukan secara bertahap dengan konsentrasi rendah, ditambah penggunaan sunscreen di pagi hari untuk mencegah sensitivitas terhadap sinar matahari.

Apa itu bakuchiol?

Bakuchiol adalah senyawa alami yang berasal dari tanaman Psoralea corylifolia. Disebut-sebut sebagai alternatif retinol alami, bakuchiol memiliki manfaat serupa—seperti memperbaiki elastisitas kulit, menyamarkan kerutan, dan meratakan warna kulit—namun dengan efek samping yang jauh lebih minim.

Yang menarik, bakuchiol tidak menyebabkan iritasi, tidak membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar UV, dan bisa digunakan pagi maupun malam hari. Inilah yang membuat bakuchiol digemari oleh pemula, ibu hamil, serta pemilik kulit sensitif yang ingin tetap mendapatkan manfaat anti-aging tanpa risiko iritasi.

Retinol vs bakuchiol: Perbandingan lengkap

Meski sama-sama dikenal sebagai bahan aktif anti-aging, retinol dan bakuchiol memiliki karakteristik yang sangat berbeda, baik dari segi asal-usul, cara kerja, hingga tingkat keamanannya bagi pemula.

1. Asal dan sumber bahan

Retinol merupakan turunan dari vitamin A yang bersifat sintetis, artinya dibuat melalui proses kimia. Bahan ini sudah lama digunakan dalam dunia dermatologi dan kecantikan karena terbukti efektif untuk memperbaiki berbagai masalah kulit. Sebaliknya, bakuchiol adalah bahan alami yang diekstrak dari tanaman Psoralea corylifolia, sehingga lebih ramah bagi kulit sensitif dan mereka yang menghindari bahan sintetis.

2. Manfaat utama untuk kulit

Retinol bekerja dengan cara merangsang pergantian sel kulit dan meningkatkan produksi kolagen, sehingga efektif untuk mengatasi garis halus, kerutan, jerawat, hingga hiperpigmentasi. Namun, proses kerja yang cukup intens ini seringkali membuat kulit mengalami "purging" atau iritasi di awal penggunaan.

Sementara itu, bakuchiol menawarkan manfaat serupa seperti mendorong produksi kolagen, memperbaiki elastisitas kulit, menyamarkan kerutan, dan membantu meratakan warna kulit. Bedanya, bakuchiol melakukannya dengan lebih lembut tanpa memicu reaksi iritasi.

3. Efek samping yang perlu diwaspadai

Salah satu kelemahan retinol adalah potensi efek sampingnya, terutama bagi pemula. Banyak pengguna melaporkan kemerahan, kulit kering, mengelupas, bahkan rasa terbakar ringan saat awal pemakaian. Ini karena retinol cukup “keras” bagi kulit, dan membutuhkan masa adaptasi.
Bakuchiol, di sisi lain, hampir tidak menyebabkan efek samping, bahkan pada kulit sensitif. Inilah yang membuat bakuchiol menjadi alternatif yang lebih aman dan nyaman digunakan, terutama bagi mereka yang baru pertama kali mencoba produk anti-aging.

4. Reaksi terhadap sinar UV

Retinol membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari, sehingga sangat disarankan hanya digunakan pada malam hari dan selalu diikuti dengan penggunaan sunscreen di pagi hari. Paparan UV saat memakai retinol tanpa perlindungan dapat memperburuk iritasi dan bahkan menimbulkan hiperpigmentasi.

Berbeda dengan retinol, bakuchiol tidak menyebabkan sensitivitas terhadap sinar UV. Karena itu, bakuchiol lebih fleksibel dan bisa digunakan baik pagi maupun malam hari, menjadikannya pilihan ideal untuk pengguna yang tidak ingin terlalu banyak aturan dalam rutinitas skincare mereka.

5. Keamanan untuk ibu hamil dan menyusui

Retinol tergolong bahan yang tidak disarankan untuk ibu hamil atau menyusui karena termasuk dalam kategori bahan yang dapat berdampak pada janin jika diserap dalam jumlah besar. Sementara itu, bakuchiol dianggap aman untuk digunakan selama kehamilan karena berasal dari bahan alami dan tidak memiliki risiko toksisitas yang sama seperti retinoid.

6. Waktu dan cara penggunaan

Penggunaan retinol harus hati-hati dan bertahap. Idealnya, mulai dari 2–3 kali seminggu, kemudian meningkat seiring toleransi kulit. Penggunaannya hanya disarankan pada malam hari.
Sementara itu, bakuchiol lebih fleksibel. Ia bisa langsung digunakan setiap hari, pagi dan malam, tanpa risiko iritasi, membuatnya jauh lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam rutinitas skincare pemula.

Mana yang lebih aman untuk pemula?

Jika kamu baru pertama kali ingin mencoba bahan aktif anti-aging, bakuchiol adalah pilihan yang lebih ramah untuk pemula. Teksturnya ringan, tidak menyebabkan iritasi, dan tidak membutuhkan proses “purging” seperti yang biasa dialami saat memakai retinol. Namun, jika kulitmu cukup kuat dan kamu ingin hasil yang lebih cepat, retinol tetap bisa menjadi opsi dengan catatan digunakan secara bertahap dan dengan pengawasan.

Tips memilih produk retinol atau bakuchiol

Retinol vs bakuchiol
© 2025 brilio.net/AI/Meta

1. Cek konsentrasi: Untuk pemula, pilih retinol dengan konsentrasi rendah (0,1%–0,3%) atau bakuchiol dengan konsentrasi sekitar 1%.

2. Perhatikan bahan pendamping: Produk yang mengandung niacinamide, ceramide, atau hyaluronic acid dapat membantu meminimalkan iritasi.

3. Gunakan sunscreen setiap pagi: Terutama jika menggunakan retinol, ini wajib!

4. Lakukan patch test: Selalu uji dulu di kulit sebelum diaplikasikan ke seluruh wajah.

Retinol dan bakuchiol sama-sama menawarkan manfaat anti-aging yang luar biasa, tetapi dengan pendekatan yang berbeda. Retinol lebih kuat dan cepat bekerja, namun punya risiko iritasi yang lebih tinggi. Di sisi lain, bakuchiol memberikan efek lembut dan cocok untuk mereka yang menginginkan hasil bertahap tanpa drama kulit sensitif.

Pemula sebaiknya memulai dengan bakuchiol sebagai langkah aman, lalu mempertimbangkan retinol jika kulit sudah lebih terlatih. Apapun pilihannya, kunci perawatan kulit yang efektif adalah konsistensi dan kesabaran.

(brl/ola)