Jangan disamakan, ini perbedaan pori-pori pria dan wanita serta cara tepat merawatnya

3 Juli 2025 14:40 WIB

Brilio.net - Pernah nggak sih kamu bertanya-tanya, kenapa produk skincare yang cocok di wajah pasangan kamu justru bikin kulit kamu jadi bermasalah? Nah, salah satu jawabannya bisa jadi terletak pada perbedaan pori-pori pria dan wanita. Yup, meski sama-sama punya kulit wajah, ternyata struktur dan karakteristik pori-pori kita sangat dipengaruhi oleh jenis kelamin, lho. Jadi, wajar banget kalau perawatannya pun nggak bisa disamaratakan.

Secara alami, pria cenderung memiliki pori-pori yang lebih besar dan produksi minyak yang lebih banyak dibandingkan wanita. Hal ini dipicu oleh hormon testosteron yang memengaruhi ketebalan kulit dan aktivitas kelenjar sebaceous. Di sisi lain, kulit wanita biasanya lebih tipis dan rentan terhadap kekeringan, terutama saat mengalami perubahan hormon seperti menstruasi, hamil, atau menopause. Jadi, jangan heran kalau produk dengan formula yang sama justru bereaksi berbeda di tiap jenis kulit.

Menariknya, belakangan ini tren skincare gender-neutral mulai banyak diperbincangkan. Tapi meski produknya diklaim cocok untuk semua, penting untuk tetap memahami karakteristik kulit masing-masing. Dengan mengenali perbedaan dasar seperti ukuran pori-pori dan kadar minyak alami, kamu bisa memilih perawatan yang paling sesuai—nggak asal ikut-ikutan tren saja. Apalagi cuaca panas ekstrem belakangan ini juga berpengaruh besar pada kondisi pori-pori, baik pria maupun wanita. Berikut ulasannya dihimpun briliobeauty.net dari berbagai sumber, Kamis (3/7).

Perbedaan utama pori-pori pria dan wanita

Ukuran pori-pori

- Pria memiliki pori-pori yang cenderung lebih besar dibandingkan wanita.

- Produksi Minyak

- Kulit pria menghasilkan lebih banyak sebum (minyak alami), membuat wajah lebih berminyak.

- Ketebalan Kulit

- Kulit pria secara umum lebih tebal dan kuat, sedangkan kulit wanita lebih tipis dan sensitif.

Respon terhadap kkincare

- Kulit pria biasanya lebih tahan terhadap bahan aktif kuat, sementara kulit wanita lebih rentan iritasi jika tidak cocok.

Pengaruh hormon

- Hormon testosteron mendominasi pada pria (lebih stabil), sedangkan wanita dipengaruhi oleh hormon estrogen yang fluktuatif, terutama saat menstruasi, hamil, atau menopause.

- Tingkat elastisitas dan kerapatan pori

Wanita memiliki kulit dengan elastisitas lebih tinggi, namun pori-porinya bisa cepat membesar akibat perubahan hormon atau makeup berlebih.

Cara tepat merawat pori-pori berdasarkan jenis kelamin

Untuk pria:

- Gunakan pembersih wajah berbasis gel atau foam untuk mengontrol minyak tanpa membuat kulit kering.

- Pilih toner dengan kandungan BHA atau niacinamide untuk membersihkan pori dan mengurangi komedo.

- Eksfoliasi rutin 1–2 kali seminggu untuk mencegah penumpukan sel kulit mati.

- Pakai tabir surya ringan berbahan matte agar tidak menambah kilap di wajah.

- Hindari sabun badan untuk wajah! pH-nya tidak cocok dan bisa merusak skin barrier.

Untuk wanita:

- Pilih cleanser yang lembut dan bebas alkohol, terutama jika kulit cenderung kering atau sensitif.

- Gunakan essence atau serum berbahan hyaluronic acid untuk menjaga kelembapan dan elastisitas pori.

- Masker clay atau charcoal seminggu sekali untuk deep cleansing.

- Jangan lupakan pelembap ringan bahkan untuk kulit berminyak—hidrasi tetap penting!

- Gunakan skincare sesuai fase hormonal, misalnya menghindari retinol saat hamil.

Cuaca panas dan dampaknya ke pori-pori

Di pertengahan 2025 ini, Indonesia tengah mengalami gelombang panas yang cukup ekstrem, terutama di kota-kota besar. Cuaca panas bukan hanya bikin gerah, tapi juga membuat produksi minyak di wajah meningkat drastis, terutama bagi pemilik pori-pori besar. Kondisi ini menyebabkan pori-pori makin terlihat jelas, mudah tersumbat, bahkan bisa memicu jerawat.

Dokter kulit dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta menyarankan agar masyarakat mulai menyesuaikan skincare dengan kondisi cuaca, terutama dengan memperhatikan hidrasi kulit dan perlindungan dari sinar UV. Penggunaan produk dengan kandungan green tea, centella asiatica, atau aloe vera juga sangat direkomendasikan karena menenangkan kulit sekaligus menjaga pori-pori tetap sehat.

Tips tambahan agar pori-pori tetap rapat dan bersih:

- Cuci wajah maksimal 2 kali sehari, jangan terlalu sering.

- Perhatikan kebersihan handuk dan sarung bantal, karena jadi sarang bakteri penyumbat pori.

- Jangan suka memencet komedo—risikonya malah bikin pori makin melebar.

- Lakukan facial ringan di klinik terpercaya sebulan sekali bila perlu.

Pertanyaan seputar pori-pori pria dan wanita

1. Apakah pori-pori bisa mengecil secara permanen?

Tidak bisa sepenuhnya mengecil secara permanen, karena ukuran pori ditentukan oleh faktor genetik dan jenis kulit. Namun, dengan perawatan yang tepat seperti eksfoliasi rutin, penggunaan niacinamide, dan menjaga kebersihan wajah, tampilan pori bisa jadi lebih rapat dan tidak terlalu mencolok.

2. Bolehkah pria dan wanita saling menggunakan produk skincare yang sama?

Boleh, asalkan formulanya sesuai dengan jenis kulit masing-masing. Misalnya, jika produk itu ringan, non-komedogenik, dan tidak mengandung bahan aktif keras, bisa digunakan oleh siapa saja. Tapi tetap disarankan memilih skincare berdasarkan kebutuhan kulit, bukan hanya jenis kelamin.

3. Kenapa pori-pori terlihat makin besar saat cuaca panas?

Saat cuaca panas, tubuh otomatis memproduksi lebih banyak keringat dan minyak. Hal ini membuat pori-pori tampak lebih besar karena terbuka untuk melepaskan panas. Jika tidak dibersihkan dengan benar, minyak dan kotoran bisa menyumbat pori dan membuatnya makin terlihat jelas.

(brl/ola)