7 Bahan skincare yang tidak boleh dipakai ibu hamil, bisa tembus plasenta dan perkembangan janin
Freepik.com
Brilio.net - Saat hamil, perhatian nggak cuma soal pola makan dan gaya hidup. Produk skincare yang dipakai juga harus lebih selektif. Soalnya, nggak semua bahan aman buat ibu hamil.
Beberapa kandungan skincare bisa masuk ke aliran darah lewat kulit. Kondisi tubuh ibu hamil yang mengalami peningkatan aliran darah bikin penyerapan bahan aktif lebih cepat. Nah, bahan ini bisa sampai ke plasenta dan memengaruhi perkembangan janin.
Dilansir dari Womenshealthing, Dr. Anjali Mahto menjelaskan kalau bahan aktif dalam kosmetik bisa gampang diserap tubuh selama masa kehamilan. Makanya, penting banget buat tahu bahan skincare mana yang harus dihindari supaya tetap aman buat ibu dan bayi.
Nah, lantas bahan kandungan skincare apa saja yang tidak boleh digunakan untuk ibu hamil? berikut briliobeauty.net rangkum dari berbagai sumber, Senin (22/9).
1. Retin-A, retinol, dan retinyl palmitate
foto: Pixabay/rp
Bahan kandungan skincare yang tidak boleh untuk ibu hamil yaitu retin-A, retinol, dan retinyl palmitate. Bahan kandungan seperti vitamin A bisa menyebabkan cacat lahir dan cukup berbahaya untuk bayi.
Walaupun bahan kandungan seperti vitamin A sangat baik untuk perkembangan janin, penggunaan vitamin A berlebih tidak dianjurkan. Hal ini bisa menjadi penyebab utama toksisitas hati. Sedangkan kandungan bahan skincare lainnya seperti retin-A yang merupakan turunan dari vitamin A juga tidak diperbolehkan untuk digunakan pada saat proses kehamilan berlangsung.
2. Asam salisilat
foto: Pixabay/tawnynina
Asam salisilat sering kita jumpai pada produk skincare yang diformulasikan untuk wajah berjerawat. Asam salisilat memang ampuh untuk mengatasi jerawat karena adanya sifat anti-inflamasi.
Dilansir brilio.net dari Healthline, Senin (22/9) bahwa asam salisilat harus dihindari oleh ibu hamil. Kandungan asam salisilat sebanyak 2 persen tidak menimbulkan risiko bagi perkembangan bayi. Namun berbeda dengan persentase yang lebih tinggi. Persentase asam salisilat yang tinggi bisa menyebabkan gangguan pada perkembangan bayi.
3. Hidrokuinon
foto: Pixabay/rmt
Bahan kandungan seperti hidrokuinon menjadi salah satu bahan yang ampuh untuk mengatasi permasalahan wajah hiperpigmentasi. Namun pada kenyataannya, kandungan ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil.
4. Spirinolakton
foto: Freepik.com
Bahan skincare yang tidak boleh untuk ibu hamil selanjutnya yaitu spironolakton. Spironolakton bisa kamu temukan pada skincare yang khusus untuk mengatasi jerawat di wajah.
Dilansir brilio.net dari Women's Health Mag, Sabtu (12/3) bahan ini harus dihindari karena bisa menyebabkan cacat lahir. Sebagai gantinya kamu bisa menggunakan bahan kandungan azelaic topikal.
5. Minyak esensial
foto: Freepik.com
Minyak esensial bisa menjadi bahan kandungan skincare berbahaya jika penggunaannya tidak tepat. Minyak esensial memiliki tekstur cair sehingga sering kali dianggap menjadi bahan skincare yang aman digunakan oleh ibu hamil. Namun dalam penggunaannya harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Beberapa jenis minyak esensial yang berbahaya untuk digunakan oleh ibu hamil yaitu tea tree oil dan rosemary. Tea tree oil bisa menyebabkan keracunan pada saat dicerna. Hal ini bisa memicu efek samping seperti kulit melepuh, efek estrogenik, dan dermatitis.
6. Penggunaan tabir surya
foto: Freepik/gpoinstudio
Penggunaan tabir surya pada saat hamil harus dihindari sebisa mungkin. Hal ini dikarenakan tabir surya yang mengandung oxybenzone, avobenzone, octisalate, octocrylene, homosalate atau octinoxate. Semua kandungan ada pada tabir surya bisa menyerap ke dalam aliran darah dan bisa menyebabkan gangguan hormon.
7. Benzoil peroksida
foto: Pexels/matildawormwood
Benzoil peroksida menjadi bahan skincare yang tidak boleh digunakan untuk ibu hamil. Bahan seperti benzoil peroksida biasa ditemukan pada produk skincare yang diformulasikan untuk pengobatan maupun pencegahan munculnya jerawat.
Penggunaan bahan skincare benzoil peroksida bisa menyebabkan berbagai risiko dan cukup berbahaya bagi janin sehingga beberapa dokter melarang ibu hamil untuk menggunakan bahan ini.
FAQ (Informasi Tambahan yang Banyak Dicari)
1. Kandungan skincare apa saja yang aman untuk ibu hamil?
Bahan seperti asam hialuronat, niacinamide, dan vitamin C masih dianggap aman selama digunakan sesuai aturan.
2. Apakah ibu hamil boleh pakai retinol?
Tidak disarankan. Retinol dan turunannya bisa meningkatkan risiko gangguan perkembangan janin.
3. Bagaimana cara memilih skincare aman untuk ibu hamil?
Pilih produk dengan label pregnancy safe atau konsultasikan ke dokter kandungan sebelum pemakaian.
4. Apakah sunscreen boleh dipakai ibu hamil?
Boleh, tapi sebaiknya pilih physical sunscreen dengan kandungan zinc oxide atau titanium dioxide.
5. Apa risiko jika ibu hamil salah pakai skincare?
Bisa memicu iritasi kulit, gangguan hormon, bahkan berisiko pada kesehatan janin jika kandungannya berbahaya.
Recommended Article
- 85 Kata-kata perjuangan ibu hamil, bikin kuat dan bersemangat dalam menunggu si buah hati
- 11 Rekomendasi skincare yang aman untuk ibu hamil di bawah Rp 300 ribu, tetap glowing saat mengandung
- 5 Perawatan kecantikan ibu hamil Fanny Fabriana, rutin bersihkan wajah
- 10 Produk body skincare ibu hamil, aman digunakan
- Sang istri sudah hamil 4 bulan, intip 7 potret persiapan Billy Syahputra dan Vika sambut anak pertama
- Bak flamingo kehilangan warna pink-nya, ini alasan kenapa wanita alami perubahan fisik usai melahirkan
- 9 Potret Aaron Kwok bakal punya anak lagi di usia 59, istri hamil siapkan Rp206 M sambut kelahiran
-
7 Concealer harga di bawah Rp100 ribu, ampuh tutupi jerawat dan bekasnya tanpa bikin makeup cakey
-
7 Cushion ringan dengan efek blur, ampuh tutupi garis halus dan kulit kendur di bawah Rp150 ribu
-
8 Makeup mengandung tea tree bisa menutupi jerawat, bebas minyak seharian harga di bawah Rp100 ribu
-
10 Toner mengatasi wajah kendur, wajah bebas kerutan di usia 40 tahun harga di bawah Rp 100 ribu
-
Mana lebih bagus untuk mencerahkan kulit? Alpha arbutin, kojic acid, atau niacinamide?
-
5 Cara mengecilkan pori-pori secara permanen tanpa perlu perawatan mahal