Bermodal hasil jualan pulsa, wanita ini sukses jadi pengusaha fashion

Bermodal hasil jualan pulsa, wanita ini sukses jadi pengusaha fashion

Awal mula berjualan pakaian

Anniversary House of Shopaholic  2022 brilio.net

Rizky Indria Berlianty menuturkan bahwa perjalanan mendirikan brand fashion House of Shopaholic (HOS) bermula dari ketidaksengajaan. Kepercayaan dirinya untuk berbisnis bermula dari pengalamannya berjualan tas saat kuliah.

Pada saat itu, Kiky, sapaan akrabnya, menyebut jika sudah memiliki banyak pelanggan. Namun, ia mengaku mengalami kendala dalam penjualan tas, karena rentan rusak jika disimpan terlalu lama. Akhirnya, ia memutuskan mencoba peruntungan di bidang bisnis pakaian.

Kiky bercerita, awal mula ia memulai bisnisnya tersebut dengan menggunakan modal terbatas. Namun, ia mencoba memanfaatkan media sosial yang saat itu sedang marak digunakan di Indonesia, yakni Instagram.

"Aku coba endorse ke beberapa KOL yang masih free tanpa rate card. Dan sejak itu penambahan followers-nya langsung banyak. Jadi memang (jualan baju) dimulai dari 2013/2014, saat Instagram baru muncul, dari situ lebih gampang memulai bisnis di bidang fashion melalui media sosial," tutur alumni Universitas Brawijaya ini.

Lebih lanjut, Kiky juga mengungkapkan bahwa ia memulai bisnis fashion menggunakan uang dari hasil jualan pulsa dan tas yang ia kumpulkan sedikit demi sedikit. Ia juga menggunakan sistem penjualan reseller untuk meminimalisir modal.

"Reseller itu nggak perlu modal banyak ya karena itu nggak perlu bermodal sebenarnya. Waktu itu uang itu modal didapat dari customers lalu kita hanya mengirimkan barang dan kita bayarkan ke supplier kita. Dari situ terkumpul modal sedikit demi sedikit dan pelan-pelan kulakan sendiri untuk dijual," paparnya.

Setelah melihat bisnis yang ia jalani cukup menjanjikan, Kiky semakin yakin untuk membuka toko di rumah. Ia mengaku lokasi tokonya cukup jauh dari pusat kota, namun berkat media sosial jadi terbantu untuk mengekspos lokasi tokonya.

"Pelan-pelan lumayan banyak customers yang dateng ke sini, mungkin karena dari segi harga juga karena waktu itu aku jual terhitung murah banget. Dan akhirnya banyak mahasiswa yang datang ke toko, dan gethok tular semakin banyak yang dateng bawa teman dan saudara," ungkapnya.

(brl/lin)

tags

Advertising
Advertising
STORIES