Viral cushion rusak hingga jadi bubur, ternyata ini penyebab dan cara mencegahnya agar lebih awet

Brilio.net - Cushion kini semakin populer sebagai pengganti foundation karena praktis dan mudah digunakan. Dengan kemasan compact yang dilengkapi puff, cushion memudahkan pengaplikasian makeup kapan saja tanpa perlu alat tambahan. Formulanya pun semakin canggih karena cenderung ringan di kulit, memberi hasil akhir dewy atau matte sesuai kebutuhan, serta tetap mampu menutupi noda dan meratakan warna wajah dengan cepat.

Walaupun begitu, penggunaan cushion juga tidak boleh sembarangan, lho. Pasalnya, cushion juga bisa hancur karena rapuh. Yup! Hal tersebut pernah dirasakan langsung oleh seorang pengguna Instagram @egamarinda. Melalui salah satu video yang diunggah, warganet tersebut sempat menunjukkan momen ketika cushion sponge miliknya langsung hancur ketika ditekan.

foto: Instagram/@egamarinda

Sponge yang harusnya kokoh meski ditekan-tekan, justru jadi rapuh. Semakin ditekan di seluruh bagiannya, semakin hancur dan produk cairnya jadi bercampur dengan sponge tersebut. Penampakan cushion ini tentu mengejutkan warganet dan tidak sedikit yang kemudian bertanya-tanya mengenai penyebab rusaknya produk tersebut.

"ga ngerti yaa kenapa bisa jadi bubur gini, emang aku simpan di suhu ruang bareng cushion ku lainnya, tapi yang lain aman aja ga jadi bubur," tulis pengguna Instagram @egamarinda dikutip briliobeauty.net pada Rabu (28/5).

Penyebab Cushion Hancur

foto: Instagram/@egamarinda

Salah satu penyebab utama cushion bisa hancur seperti bubur adalah karena penyimpanan yang kurang tepat, terutama dalam kondisi suhu tinggi atau terkena paparan sinar matahari langsung. Bahan aktif dan cairan dalam cushion sangat sensitif terhadap panas, sehingga teksturnya bisa berubah menjadi terlalu cair, tidak merata, dan bahkan terpisah dari spons. Ini membuat cushion kehilangan fungsi utamanya dan malah jadi sulit diaplikasikan.

Selain itu, kebiasaan menekan cushion terlalu dalam atau terlalu sering juga bisa mempercepat kerusakan. Tekanan berlebihan membuat spons di dalamnya terkoyak atau terlalu lembap karena cairan keluar dalam jumlah yang tidak terkontrol. Lama-kelamaan, spons tidak lagi mampu menahan formula dengan baik dan akhirnya struktur cushion jadi berantakan.

foto: Instagram/@egamarinda

Faktor lain yang sering luput diperhatikan adalah kontaminasi dari alat aplikator yang kotor atau jari tangan langsung, yang bisa membawa bakteri atau jamur ke dalam produk. Ini menyebabkan perubahan tekstur dan aroma cushion. Apalagi jika cushion tidak segera ditutup rapat setelah digunakan, udara lembap bisa mempercepat kerusakan komposisi di dalamnya.

Cara Mencegah Cushion Agar Tidak Hancur

foto: freepik.com

Untuk menjaga cushion tetap awet dan tidak bubur, langkah pertama adalah menyimpan di tempat sejuk dan kering, jauh dari sinar matahari langsung maupun suhu lembap seperti di kamar mandi. Gunakan kotak makeup tertutup atau laci agar suhu tetap stabil. Hindari pula meninggalkannya di dalam mobil yang panas karena perubahan suhu ekstrem sangat merusak.

Kedua, gunakan aplikator dengan lembut dan hindari menekan terlalu keras saat mengambil produk. Spons cushion memang dirancang untuk mengeluarkan formula secara bertahap, jadi tidak perlu ditekan terlalu dalam. Bersihkan puff atau aplikator secara rutin setidaknya seminggu sekali agar tetap higienis dan tidak membawa kotoran masuk ke dalam cushion.

Terakhir, hindari penggunaan jari langsung ke dalam produk. Selalu gunakan puff bawaan atau sponge bersih untuk menjaga cushion bebas dari bakteri. Jika cushion sudah mulai terasa terlalu cair atau spons terasa rusak, sebaiknya segera hentikan pemakaian dan ganti dengan yang baru demi kesehatan kulit. Menjaga kebersihan dan cara pakai yang tepat akan membuat cushion lebih tahan lama dan tetap bekerja optimal.