Bukan brush, beauty influencer ini coba trend baru shading hidung agar mancung pakai 1 alat makeup

Brilio.net - Brush atau kuas makeup jadi alat andalan banyak orang saat merias wajah karena dinilai mampu memberikan hasil yang lebih rapi dan merata. Dari foundation, blush on, hingga contour, penggunaan brush membantu mengontrol jumlah produk dan menjangkau area wajah dengan presisi. Salah satu teknik cukup sering dilakukan dengan brush adalah contouring pada area hidung untuk menciptakan ilusi hidung yang lebih ramping atau mancung.

Namun dalam praktiknya, tidak semua brush mampu menghasilkan shading hidung yang halus dan proporsional. Jika ukuran kuas terlalu besar, terlalu lebar, atau bulunya terlalu lemas, hasil kontur bisa terlihat kurang presisi, bahkan tampak berantakan. Akibatnya, alih-alih menciptakan efek hidung yang lebih tegas, hasil akhir justru terlihat seperti garis kotor sulit dibaurkan dengan baik.

Masalah ini biasanya diperparah jika pemilihan warna kontur terlalu gelap atau teknik membaurkan tidak dilakukan dengan hati-hati. Karena area hidung cukup kecil dan membutuhkan ketelitian, penting untuk menggunakan kuas berukuran kecil dengan bentuk meruncing atau pipih. Selain kuas yang tepat, latihan dan kesabaran dalam membaurkan produk juga sangat berpengaruh agar hasil contour terlihat natural dan menyatu dengan riasan wajah lainnya.

Padahal tahu nggak sih? Sebenarnya membuat shading hidung ini juga bisa dilakukan dengan alat makeup lain. Seorang beauty influencer pernah membagikan trend baru dalam mengaplikasikan kontur untuk shading hidung. Alih-alih menggunakan brush, dia memilih pakai puff bedak.

Cara shading hidung dengan puff bedak.

foto: Instagram/@isaploy

Meskipun biasanya digunakan untuk mengaplikasikan bedak, bentuk pipih dan padat dari puff ini justru memberikan hasil yang lebih terarah dan halus saat digunakan untuk membentuk bayangan di sisi hidung. Dilansir briliobeauty.net dari Instagram @isaploy pada Rabu (6/8), kelebihannya terletak pada kontrol lebih stabil dan permukaannya luas namun presisi, sehingga shading bisa diratakan tanpa garis kasar yang terlihat mencolok. Puff ini juga menyatu sempurna dengan produk bedak atau kontur bubuk, menciptakan gradasi yang lebih alami.

Untuk tekniknya juga cukup mudah. Pertama-tama, ambil produk kontur dengan ujung puff ini. Lalu tekan puff perlahan ke kedua sisi dalam tulang hidung dari arah atas alis menuju tengah mata. Posisi ini penting karena menandai garis awal contour yang akan memberi efek tulang hidung tampak menonjol. Gerakan menekan ringan membantu menyimpan produk kontur secara merata di satu sisi tanpa menyebar ke area yang tidak diinginkan.

foto: Instagram/@isaploy

Selanjutnya, gunakan puff untuk membuat bentuk bulat (tidak utuh) di atas batang hidung dan cuping. Teknik ini membantu menciptakan ilusi hidung yang lebih pendek dan ujungnya lebih terangkat. Gerakan memutar ringan pada bagian ujung hidung juga membantu menyamarkan garis dan membuat hasilnya tampak lebih menyatu dengan wajah.

foto: Instagram/@isaploy

Setelah itu, blend semua garis tadi dengan bagian tengah puff. Blend perlahan hingga garis tegasnya mulau memudar dan jadi bayangan atau shading. Teknik ini menciptakan efek bayangan halus di kedua sisi hidung, memperkuat ilusi bentuk hidung yang lebih ramping.

foto: Instagram/@isaploy

Jika digunakan dengan benar, puff pipih seperti ini sangat efektif dalam menghasilkan shading hidung yang rapi tanpa terlihat "menumpuk" atau keras. Selain itu, teksturnya yang lembut membuatnya aman digunakan berulang kali di area hidung yang sensitif. Kunci utamanya adalah menggunakan produk kontur secukupnya, kontrol tekanan yang stabil, serta membaurkannya secara perlahan untuk hasil yang lebih seamless.

FAQ Shading hidung.

Shading hidung jadi salah satu trik makeup populer untuk menciptakan ilusi bentuk hidung yang lebih ramping dan simetris. Meski terlihat simpel, banyak orang masih bingung soal teknik, alat, dan produk yang tepat agar hasilnya tidak terlihat berlebihan.

1. Apakah shading hidung harus selalu menggunakan produk khusus contour?

Tidak harus. Produk seperti eyeshadow matte berwarna cokelat netral juga bisa digunakan asal tidak terlalu gelap atau mengandung shimmer, karena kuncinya ada pada teknik membaurkan dan pemilihan warna yang mendekati bayangan alami kulit.

2. Bagaimana cara mengetahui letak garis shading yang tepat untuk hidung?

Mulailah dari bagian alis bagian dalam ke arah bawah mengikuti tulang hidung. Gunakan cahaya alami atau sorot lampu dari atas untuk melihat lekukan alami hidung agar garis bayangan tampak lebih realistis.

3. Kenapa shading hidung sering terlihat belang atau tidak rata?

Hal ini biasanya terjadi karena produk tidak dibaurkan dengan benar atau menggunakan alat yang terlalu besar atau kasar. Solusinya adalah memakai puff pipih, kuas kecil, atau spons basah untuk meratakan garis hingga tampak samar.

4. Apakah bentuk hidung tertentu tidak cocok untuk shading?

Semua bentuk hidung bisa di-shading, tapi teknik dan letak bayangan perlu disesuaikan. Misalnya, untuk hidung yang terlalu panjang, shading bisa difokuskan di ujungnya agar terlihat lebih pendek dan seimbang.

5. Apakah shading hidung bisa bertahan lama seharian?

Bisa, asal dilakukan di atas base makeup yang sudah diset dengan baik dan menggunakan produk contour yang tahan lama, seperti formula krim yang kemudian dikunci dengan bedak. Setting spray juga membantu mengunci hasil shading agar tidak mudah luntur.