Pria botak U distyling jadi lebih muda, transformasinya bikin melongo

Brilio.net - Kebotakan pada pria termasuk masalah umum yang bisa muncul bahkan di usia 20-an. Kondisi ini sering dipengaruhi faktor genetik dan hormon, yang menyebabkan jumlah serta ketebalan rambut menurun di area tertentu pada kulit kepala.

Salah satu pola kebotakan yang paling umum adalah kebotakan tipe "U". Pola ini ditandai dengan garis rambut di dahi yang menipis dan meluas ke pelipis, membentuk huruf "U" di bagian depan kepala. Prosesnya biasanya dimulai dengan penipisan rambut secara perlahan dan bisa berkembang menjadi kebotakan total pada area tersebut.

Selain genetik, ketidakseimbangan hormon, terutama hormon dihidrotestosteron (DHT), turut berperan. DHT dapat mengecilkan folikel rambut dan memperpendek siklus pertumbuhan, membuat rambut yang tumbuh menjadi lebih tipis dan mudah rontok.

Pola kebotakan "U" pada pria sering kali dimulai dengan penipisan rambut di bagian pelipis atau di sekitar garis rambut depan. Seiring berjalannya waktu, area botak ini semakin melebar, menciptakan bentuk menyerupai huruf "U" atau "M" yang khas, dengan bagian tengah kepala biasanya tetap memiliki rambut lebih banyak, sementara sisi-sisi mulai tampak semakin kosong.

Namun, pemilik rambut botak "U" bukan berarti tak bisa tampil optimal. Pasalnya, dengan teknik styling yang tepat, pria dengan pola kebotakan "U" tetap bisa terlihat fresh dengan gaya rambut yang tepat.

Seperti yang dibagikan oleh seorang hair stylist dengan nama akun TikTok @tukang_cukur_sumatra. Lewat unggahannya, ia membagikan transformasi pria botak U usia distyling, yang hasilnya jadi auto muda.

foto: TikTok/@tukang_cukur_sumatra

"Note! : model ini bisa di aplikasikan ke rambut yang sudah mengalami jidat M dengan syarat ketika di kedepanin kodisi rambut atas belakang harus panjang sampai bisa menutupi bagian jidat yang sudah menipis," tulisnya dalam keterangan video, yang briliobeauty.net kutip pada Rabu (3/9).

Di awal video, tampak seorang pria dengan kondisi rambut agak panjang, namun dengan masalah kebotakan pola "U" atau "M". Karena kondisi rambutnya tersebut, pria itu terlihat lebih tua dari usia sebenarnya. Namun, usai di-styling oleh sang hair stylish, pria tersebut berubah jadi lebih muda dengan gaya rambut yang trendy.

foto: TikTok/@tukang_cukur_sumatra

Styling-nya dimulai dengan memotong rambut pria tersebut agar lebih rapi. Selanjutnya, sang hair stylist mengaplikasikan semacam hair powder untuk men-styling rambut pria tersebut. Hasilnya, rambut botak pria tersebut langsung lenyap seketika. Bahkan, rambut yang awalnya tipis, jadi tampak lebih lebat. Sontak, penampilan pria tersebut jadi tampak auto muda dan fresh.

foto: TikTok/@tukang_cukur_sumatra

5 FAQ seputar pria botak U.

1. Apakah kebotakan tipe "U" bisa dicegah sejak usia muda?

Pencegahan bisa dilakukan dengan perawatan rambut sehat, menghindari stres berlebihan, konsumsi nutrisi rambut, dan penggunaan produk topikal yang menghambat DHT. Namun faktor genetik tetap menjadi penentu utama.

2. Apakah rambut bisa tumbuh kembali setelah mengalami kebotakan tipe "U"?

Pertumbuhan rambut kembali tergantung pada seberapa banyak folikel rambut yang masih aktif. Penggunaan minoxidil, terapi laser, atau transplantasi rambut bisa menjadi solusi untuk merangsang pertumbuhan rambut di area botak.

3. Apakah kebotakan tipe "U" hanya terjadi pada pria dewasa?

Tidak selalu. Kebotakan tipe "U" bisa muncul sejak usia 20-an, terutama jika ada faktor genetik kuat dari keluarga. Perubahan hormon juga mempercepat munculnya pola ini.

4. Apakah ada hubungan antara kebotakan tipe "U" dengan kesehatan hormon secara umum?

Ya. Ketidakseimbangan hormon, khususnya dihidrotestosteron (DHT), memengaruhi folikel rambut. Kondisi ini juga bisa terkait dengan masalah kesehatan lain seperti kadar testosteron dan metabolisme tubuh.

5. Apakah gaya hidup memengaruhi perkembangan kebotakan tipe "U"?

Gaya hidup seperti pola makan buruk, kurang tidur, stres tinggi, dan penggunaan produk kimia berlebihan bisa mempercepat penipisan rambut, meski faktor genetik tetap menjadi penyebab utama.